Senin, 13 Oktober 2014

Sejarah dan Bukti Tertulis Majapahit


1.    Kitab Pararaton, isinya sebagian besar cerita mitos atau dongen tentang raja-raja Singasari dan Majapahit. Selain itu juga diceritakan tentang Jayanegara pemberontakan Ranggalawe dan Sora, serta peristiwa Bubat.
2.       Kitab Sorandakan, ditulis dalam bentuk kidung, menceritakan tentang pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara di Lumajang
3.   Kitab Ranggalawe, ditulis dalam bentuk kidung dan menceritakan tentang pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Jayanegara.
4.   Prasasti Taji Gunung, berisi tentang peneyebutan dewa-dewa dengan “Om, Namassiswaya namo Buddhaya”. Yang artinya “Selamat, bakti kepada Siwa dan Buddha”.
5.    Prasasti Sutamrta, pada lempeng Xa baris ke-dua dank e-tiga nama dewa disebut “Sri Maharaja, apan Sira Prabu dewa mjurti, wirinci narayana santaratma”. Artinya “Sri Maharaja, karena beliau adalah seorang raja penjelmaan dewa, yaitu Wirinci (Brahma), Narayana (Wisnu), Sankara (Siwa).
6.      Prasasti Singhasari, berbunyi “Komaktan. Paduka sang lumah ring Siwa Buddha” yang artinya “sang paduka sudah bersatu dengan Siwa Buddha”
7.     Prasasti Kudadu, mengenai pnegalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kerajaan balatentara Yagyaketwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Krtajaya Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi hadian tanah sima
8.  Prasasti Waringin pitu, mnegungkapkan bentuk pemerintahan dan system birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerjaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre, yaitu Bhre Daha, Bhre Kahuripan, Bhre Pajang, Bhre Wengker, Bhre Wirabumi, Bhre Matahun, Bhre Tumapel, Bhre Jagaraga, Bhre Tanjungpura, Bhre Kembang Jenar, Bhre Kabalan, Bhre Singhapura, Bhre Keling, dan BHre Kelinggapura
9.      Kitab Negara Kertagama, karangan Empu Praparanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit daerah-daerah jajahan dan perjalanan Hayam Wuruk mngelilingi daerah-daerah kekuasaannya. Selain itu juga disebutkan adanya upacara Sradda untuk Gayatri mengenai pemerintahan dan kehidupan keagamaan zaman Majapahit.
10.   Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Isinya tentang riwayat Sotasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. Ia bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan semua makhluk yang ada dalam kesulitan.