Senin, 29 Desember 2014

Conversation l 23rd December 2014

Imel       : have you planned for new years holiday?

Febri      : no, I haven’t, because I must help my mother to sell some vegetable

Imel       : oh… what a pitty, will you go to somewhere, nov?

Novi       : yes, I will go to paris

Febri      : awesome, are you going to Eiffel tower?
Novi       : yeah... I also attend the fashion exhibition there
Imel       : did you show your fashion design?
Novi       : no, I didn’t, but my partner show her fashion design
Febri      : have you booked the ticket?
Novi       : yes, I have, what have you planned, mel?
Imel       : I have planned to hike mount rinjani
Febri      : why don’t you hike mount semeru?
Imel       : no, I have been there
Febri      : so, with whom you will go to mount rinjani?
Imel       : with my community, did you want to join with us?
Febri      : no, thanks, enjoy your trip guys. By the way, how long you spend for hiking?
Imel       : if the weather support with our hiking, maybe just need 4 days to top of mountain
Febri      : wow… amazing
Novi       : there must have many good spot for take a picture?
Imel       : yeah, you know it
Novi       : by the way girls, my partner is confused choose a model for  this dress. In your opinion which the model is appropriate with this dress?
Febri      : I think the model with brown skin and curly hair is the best one
Imel       : yeah, I’m agree with febri
Novi       : okay, thank you girls. Maybe your opinion can help my partner
Imel       : friends, I’m sorry, I must go to my uncle’s house
Febri      : me too, friends. I have to go to buy some buchket for my mother
Novi       : okay girls, no problem. I think, now is enough for our chat
Imel       : see you next time friends and I’m waiting all your story about your holiday, instead you febri
Febri      : okay, don’t worry, bye nov
Novi       : bye girls, see you…

Senin, 22 Desember 2014

Coversation modal auxiliaries

Coversation modal auxiliaries
Novi       : “When I’m watching in front of wall magazine. I see an interesting poster.”
Imel       : “What is that?”
Novi       : “That is photography exhibition”
Imel       : “Wow really, where is that will be held?”
Novi       : “In the Grand City”
Imel       : “hoo… the place is so far. I don’t the route”
Novi       : “How about we invite febri? I think, she must know the route”
Imel       : “Okay, Let’s find her”
Imel       : “Hi, that is Febri. Febri, would you like to come to photography exhibition with us?”
Febri      : “When is that?”
Novi       : “On Sunday 14th of December”
Febri      : “I’m sorry, I can’t, I have to go to bookstore”
Novi       : “Why don’t you go to bookstore after that the exhibition”
Febri      : “No, I wan’t. That’s must be tiring””
Imel       : “Please Feb, only you can pick us to that place”
Febri      : “You can open google maps, can’t you?”
Novi       : “Ahh..feb, If we go to there with you is easier than we must open google maps first and I think, it will be happier with you”
Febri      : “Well you better go to bookstore because I will ggo to there with special someone”
Imel       : “If he is really love you, he might to understand about you”
Novi       : “Now, maybe you have to call him and talk to him go to bookstore must be cancel”
Febri      : “Come on friend, I don’t think so..”
Imel       : “I think a friend is more important. Please feb”
Novi       : “Yeah please feb, we are friend, right?”
Febri      : “Okay, I will follow you to attend exhibition”
Imel       : “Thank you Febri”

Novi       : “You are the sweetiest friend”

Minggu, 14 Desember 2014

Coretan kecil

Ternyata Hujan Memiliki Warna

Semakin malam terasa semakin dingin. Ditambah lagi dengan jutaan bahkan ribuan tetes air yang dijatuhkan oleh langit. Berharap dapat melihat bintang yang berhias disamping bulan dengan indahnya, tapi itu segera sirna. Hanya langit malam yang kelam dan semakin gelap. Suasana ini mengingatkan ku pada perasaan yang mungkin semakin hari bertambah abu-abu. Aku berada diantara mereka yang tersenyum, mereka yang bersemangat, mereka yang selalu ceria. Aku pun berusaha bisa hadir dan mengikuti mereka. Meskipun memakai topeng, tapi aku harus sepenuhnya memerankan topeng ini dengan harapan aku bisa benar-benar lupa dengan kelabu yang ada walaupun hanya sejenak. Yaku pakai terus topeng ini selama 2 hari di Kota Trawas ini.
Hari masih pagi yang masih ditemani hawa sejuk bahkan matahari mungkin masih menikmati menyinari Negara lain. Tapi aku sudah terbangun dan mempersiapkan semuanya untuk segera berangkat. Ada yang berbeda dengan pagi ini. Aku berjalan kaki menuju ke kampus perjuangan. Bersama dengan kawan seperjuangan yang tinggal disatu atap, aku melewati sungai kecil, jalanan becek, dan bahkan memaksa melewati tanah yang membuat sepatu ku berhias motif coklat. Ini lah yang berbeda, karena ini adalah pertama kalinya aku berangkat berjalan kaki menuju kampus dan terlebih lagi hari ini adalah hari yang istimewa.
HuffttSesampainya dikampus, capek memang, tapi rasa capek terkalahkan dengan semangat ku. Ternyata di Hall telah ramai. Aku berjumpa dengan kawan-kawan yang senasib dan seperjuangan. Berlari aku menghampiri dan masuk kedalam barisan. Brifing sejenak. Di tengah brifing, entah kenapa mata ku digerakkan oleh hati untuk mencarinya. Akhirnya kutemukan dia yang ternyata berada disamping kiri ku yang hanya berjarak 5 kawan yang lain. Stopku berhentikan mata ku untuk melihatnya. Kembali ku fokuskan konsentrasi ku kepada sang ketua EBO Bidik Misi. Selang beberapa menit, permasalahan muncul. Marah yang mengagetkan bahkan mungkin tak pernah disangka oleh semuanya sebelumnya. Ya..mungkin memang Karena telah keterlaluan kawan-kawan ku hingga sedikit mengecewakan. Beruntung Sang Ketua memanglah pemaaf dan sabar. Masalah itu berhasil diredam dan dilanjutkan sarapan bersama.
Perut terisi membuat kami lebih bersemangat lagi. Dengan menaiki disang yang telah disediakan kami meluncur ke kota dataran tinggi, Trawas. Perjalanan yang benar-benar menyenangkan. Aku berkenalan dengan semua teman baru yang berada dalam satu disang. Mereka semua telah ku anggap sebagai keluarga. Ternyata mereka semua memilki keunikan bahkan saat mereka tidur. Iseng, ku video saat mereka tidur. Ya..sebagai portofolio kenangan. Karena begitu menikmatinya  perjalanan, tak terasa sampailah kami di tujuan. Perjalanan yang menyenangkan ditemani hujan.
Sambutan hangat dari para panitia dan dosen pendamping, mengalahkan hawa dingin. Ku mantapkan hati untuk menenpis rasa, agar ttidak mengacaukan segalanya. Segeralah kami menuju barak sebagai tempat melepas lelah. Tapi dugaan ku meleset. Karena setelah itu bukanlah waktu untuk beristirahat tapi kegiatan yang pertama. Pembukaan.
Dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan lain. Prinsip ku, harus selalu aktif dan melakukan yang terbaik mampu menaklukan hati untuk menepiskan tentang dia. Sampai ketika saat untuk makan bersama datang, dia kembali melakukan hal yang mebuat ku bingung. Paparazi, mungkin itu benar-benar bukanlah hal yang baik. Tapi itu dia lakukan dan ketika aku makan. Entah apa yang ada difikirannya hingga dia melakukan itu. Ku coba menganggap itu biasa saja, meskipun beberapa kali ku dengar ocehan para kawan terdekatnya. Ya..sekali lagi ku ucapkan dalam diri ku. Aku harus bisa menepiskan rasa untuk sementara agar tidak mengacaukan segalanya.
Kegiatan-kegiatan yang telah terangkai satu per satu telah terlaksana dengan lancar. Berbagai ilmu, pengalaman dan mungkin kennagan yang tak kan terlupakan perlahan memenuhi memori ingatan. Ditengah kesibukan kegiatan, jujur saja aku berdoa akan ada waktu aku bisa bersama dia. Tapi, ahh sudahlah itu hanya harapan semata. Saat ketika mengabadikan foto bersama kawan yang berada dalam satu departemen, aku tau dari belakang, kamu memperhatikan ku hingga saat hendak foto bersama, kamu memilih jarak yang terdekat dengan ku. Bingungkembali bingung. Tapi seperti sebelumnya, ya sudahlah aku mencoba menepiskan pertanyaan yang ada.
Games membuat menara, menggiring ku pada kejadian yang membuat ku cemberut mengerut mulut. Salah seorang kawan meminta ku untuk memfotonya, yang ternyata dia adalah teman sekelompoknya. Ketika aku sampai di menara yang telah diabuat timnya, sial..aku tidak menemukan teman ku melainkan hanya dia yang mencoba merenovasi menara. Dia melempar senyum dan tatapan mata. Tatapan mata yang dulu membuat ku merasakan hal yang berbeda. Niat ku hanya bercanda, tapi yang ku dapat, dia marah. Begokata yang terlintas difikiran ku. Andai tidak ada bercanda seperti tadi, mungkin aku bisa kembali memiliki fotonya. Penyesalan itu terus terngiang hingga memasuki acara yang seharusnya untuk bersenang-senang. Ku dobrak pintu yang menghalangi ku untuk menikmati suasana. Aku pun harus menikamti suasana setidaknya agar penyesalan yang lain tidak akan hadir.
Masih terus ditemani hujan, akhirnya semua berakhir. Aku berusaha untuk terus tidak mengingatnya, segala penyesalan dan semuanya. Tapi terkadang kehadiran hujan, juga membawa kehadiran dia dalam fikiran ku. Yaini lah warna hujan ketika aku masih menjadi mahasiwa baru. Dan dua hari itu tak kan pernah terlupakan.