Minggu, 16 November 2014

collective noun

Collective Noun

 


Collective Noun
Meaning
Audience
Penonton
Army
Tentara


Collective Noun
Meaning
Collective Noun
Meaning
Cabinet
Kabinet
Council
Dewan
Colony
Koloni
Community
Komunitas
Congregation
Jamaah
Crew
Pegawai-pegawai
Company
Perusahaan
Club
Klub
Corporation
Korporasi




Collective Noun
Meaning
Department
Departemen


Collective Noun
Meaning
Faculty
Fakultas
Family
Keluarga
Firm
Perusahaan
Flock
Kawanan


Collective Noun
Meaning
Group
Kelompok
Government
Pemerintah




Collective Noun
Meaning
Jury
Juri


Collective Noun
Meaning
Majority
Mayoritas
Minority
Minoritas


Collective Noun
Meaning
Navy
Angkatan Laut


Collective Noun
Meaning
Swarm
Kawanan
School
Sekolah
Senate
Senat
Society
Masyarakat


Collective Noun
Meaning
Troop
Kelompok
Team
Tim
Troupe
Rombongan






Kamis, 13 November 2014

coversation expression

Conversation Expression
Rauf       : “Oh my God. Why this isi happening.”
Putri      : “Why…why you look so sad”
Rauf       : “I just get my exam result and my score is bad”
Novi       : “Be patient it would be better soon”
Rauf       : “I hope so…”
Putri      : “Wait..wait I suggest that you study harder”
Novi       : “Yes, Put. That’s a good idea. You should try that
Rauf       : “I tried that, but it is so hard because I have to many brother and sister. They always disturb me when I’m studying”
Novi       : “Why don’t you come to my house to night. We can study together”
Rauf       : “With the greatest pleasure”
Putri      : “I’d love to, but I can’t”
Novi       : “I’d be very interested in knowing why you can’t join us”
Putri      : “I’m sorry. I have extra lesson with Mr.Muhammad”
Rauf       : “Is it possible if you join us after your lesson is done”
Putri      : “Well. I think it possible but I come in your house about 9 pm. What about that?”
Novi       : “Okay. It’s not a problem”
Rauf       : “Friend,would you drive me to my house?because if I go Home after than 10 PM, my father can’t pick me up”
Novi       : “I’m sorry. I have no motorcycle”
Putri      : “That’s no problem. You can go home with me”
Rauf       : “Thank you”

Senin, 13 Oktober 2014

Sejarah dan Bukti Tertulis Majapahit


1.    Kitab Pararaton, isinya sebagian besar cerita mitos atau dongen tentang raja-raja Singasari dan Majapahit. Selain itu juga diceritakan tentang Jayanegara pemberontakan Ranggalawe dan Sora, serta peristiwa Bubat.
2.       Kitab Sorandakan, ditulis dalam bentuk kidung, menceritakan tentang pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara di Lumajang
3.   Kitab Ranggalawe, ditulis dalam bentuk kidung dan menceritakan tentang pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Jayanegara.
4.   Prasasti Taji Gunung, berisi tentang peneyebutan dewa-dewa dengan “Om, Namassiswaya namo Buddhaya”. Yang artinya “Selamat, bakti kepada Siwa dan Buddha”.
5.    Prasasti Sutamrta, pada lempeng Xa baris ke-dua dank e-tiga nama dewa disebut “Sri Maharaja, apan Sira Prabu dewa mjurti, wirinci narayana santaratma”. Artinya “Sri Maharaja, karena beliau adalah seorang raja penjelmaan dewa, yaitu Wirinci (Brahma), Narayana (Wisnu), Sankara (Siwa).
6.      Prasasti Singhasari, berbunyi “Komaktan. Paduka sang lumah ring Siwa Buddha” yang artinya “sang paduka sudah bersatu dengan Siwa Buddha”
7.     Prasasti Kudadu, mengenai pnegalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kerajaan balatentara Yagyaketwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Krtajaya Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi hadian tanah sima
8.  Prasasti Waringin pitu, mnegungkapkan bentuk pemerintahan dan system birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerjaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre, yaitu Bhre Daha, Bhre Kahuripan, Bhre Pajang, Bhre Wengker, Bhre Wirabumi, Bhre Matahun, Bhre Tumapel, Bhre Jagaraga, Bhre Tanjungpura, Bhre Kembang Jenar, Bhre Kabalan, Bhre Singhapura, Bhre Keling, dan BHre Kelinggapura
9.      Kitab Negara Kertagama, karangan Empu Praparanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit daerah-daerah jajahan dan perjalanan Hayam Wuruk mngelilingi daerah-daerah kekuasaannya. Selain itu juga disebutkan adanya upacara Sradda untuk Gayatri mengenai pemerintahan dan kehidupan keagamaan zaman Majapahit.
10.   Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Isinya tentang riwayat Sotasoma, seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. Ia bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan semua makhluk yang ada dalam kesulitan.